Suatu
ketika… Seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Menjelang
diturunkan, dia bertanya kepada Tuhan,
diturunkan, dia bertanya kepada Tuhan,
"Pada malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke
dunia. Tetapi bagaimana cara saya hidup di sana? saya begitu kecil
dan lemah." kata si bayi.
dunia. Tetapi bagaimana cara saya hidup di sana? saya begitu kecil
dan lemah." kata si bayi.
Tuhan menjawab,
"Aku
telah memilih satu melaikat untukmu, ia akan menjaga dan
mengasihimu.”
telah memilih satu melaikat untukmu, ia akan menjaga dan
mengasihimu.”
"Tapi di surga, apa
yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa,
yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa,
ini cukup bagi saya untuk
bahagia." kata si bayi.
bahagia." kata si bayi.
Tuhanpun menjawab,
"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan akan merasakan
kehangatan cintanya dan jadi lebih bahagia."
kehangatan cintanya dan jadi lebih bahagia."
Si bayipun betanya
kembali,
kembali,
"Dan apa yang saya lakukan saat saya ingin berbicara dengan - Mu?"
Sekali lagi Tuan
menjawab,
menjawab,
"Malaikatmu akan
mengajarkan bagaimana kamu berdoa."
mengajarkan bagaimana kamu berdoa."
Si bayipun masih belum puas, ia bertanya lagi,
"Saya mendengar di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi
saya?"
saya?"
Dengan penuh kesabaran Tuhan pun menjawab,
"Malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwanya sekalipun."
Si bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya,
"Tapi saya akan
bersedih karena tidak melihat Engkau lagi."
bersedih karena tidak melihat Engkau lagi."
Dan Tuhanpun menjawab,
"Malaikatmu akan menceritakanmu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar
kamu bisa kembali kepada-Ku. Walaupun sesungguhnya Aku selalu berada
disimu."
kamu bisa kembali kepada-Ku. Walaupun sesungguhnya Aku selalu berada
disimu."
Saat itu surga begitu tanangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar
dan sang anak dengan suara lirih bertanya, "Tuhan…jika saya
harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahu siapa nama malaikat
dirumahku nanti?"
dan sang anak dengan suara lirih bertanya, "Tuhan…jika saya
harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahu siapa nama malaikat
dirumahku nanti?"
Tuhanpun menjawab…
"Kamu dapat
memanggil malaikatmu… IBU…"
memanggil malaikatmu… IBU…"
Kenanglah
Ibu yang menyayangimu. Untuk Ibu yang selalu meneteskan air mata
ketika kau pergi… Ingatlah engkau ketika, ibumu rela tidur tanpa
selimut demi milihatmu tidur nyeyak dengan dua selimut membalut
tubuhmu.
Ibu yang menyayangimu. Untuk Ibu yang selalu meneteskan air mata
ketika kau pergi… Ingatlah engkau ketika, ibumu rela tidur tanpa
selimut demi milihatmu tidur nyeyak dengan dua selimut membalut
tubuhmu.
Ingatlah ketika jemari
ibu mengusap lembut kepalamu ?
ibu mengusap lembut kepalamu ?
….dan ingatlah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia
melihatmu terbaring sakit?
melihatmu terbaring sakit?
Sesekali jenguklah ibumu
yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah
yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah
tempat kau dilahirkan.
Kembalilah memohon maaf
pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu.
pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu.
Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa
datang. Ketika ibu telah tiada…
datang. Ketika ibu telah tiada…
Tak ada lagi yang berdiri
di depan pintu menyambut kita,
di depan pintu menyambut kita,
Tak ada lagi senyman
indah… tanda bahagia.
indah… tanda bahagia.
Yang ada hanyalah kamar
yang kosong tiada penghuninya.
yang kosong tiada penghuninya.
Yang ada hanya baju yang digantung di lemari kamarnya.
Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata yang
mendo’akanmu disetiap hembusan nafasnya.
mendo’akanmu disetiap hembusan nafasnya.
Kembalilah segera…
peluklah ibu yang selalu menyayangimu…
peluklah ibu yang selalu menyayangimu…
Ciumlah kaku ibu yang
selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnya
selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnya
Kenanglah semua cinta dan
kasih sayangnya…
kasih sayangnya…